Strategi Efektif Cegah Bullying di Sekolah
TIM VideaClass ● Jumat, 07 Juni 2024 10:00
Bullying adalah masalah yang sering kali tersembunyi namun memiliki dampak yang sangat nyata terhadap kesehatan mental dan fisik siswa. Perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah dapat merusak rasa percaya diri, menciptakan ketakutan, dan mempengaruhi prestasi akademik siswa. Oleh karena itu, penting bagi kita semua baik pendidik, orang tua, dan siswa untuk memahami cara mencegah bullying di sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
Apa Itu Bullying?
Dalam Bahasa Indonesia, bullying diartikan sebagai perundungan. Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif yang bertujuan untuk mengganggu, mengintimidasi, atau menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis. Tindakan kekerasan ini biasanya melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku bullying dan korban bullying.
Secara etimologi, bullying bermakna penggertak. Sebuah tindakan dikategorikan sebagai perundungan jika membahayakan atau merugikan orang lain. Misalnya, mengucilkan seorang anak, melakukan penyerangan baik secara fisik maupun verbal, dan menyebarkan rumor yang tidak benar. Selain itu, sebuah tindakan juga dikategorikan sebagai bullying jika dilakukan berulang kali.
Bullying di Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, usia sekolah merupakan masa yang sangat menentukan kualitas seorang dewasa dengan harapan sehat secara fisik, mental, sosial, dan emosi. Kasus yang sering terjadi di tingkat sekolah yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang adalah bullying.
Faktor Penyebab Bullying di Sekolah
Faktor terjadinya bullying di sekolah di antaranya adalah perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, gender, keluarga yang tidak harmonis, situasi sekolah yang tidak kondusif, perbedaan karakter individu atau kelompok, adanya dendam/iri hati, keinginan untuk menguasai korban dengan kekuatan fisik, dan meningkatkan popularitas pelaku dalam lingkungan teman sebayanya.
Bentuk-Bentuk Bullying di Sekolah
Bentuk bullying yang terjadi di sekolah dapat berupa:
- Verbal: Kekerasan yang dilakukan berupa ejekan, makian, cacian, celaan, dan fitnah.
- Fisik: Kekerasan yang dilakukan berhubungan dengan tubuh seseorang, seperti pukulan, meludahi, tamparan, dan tendangan.
- Relasional: Kekerasan yang terjadi karena munculnya kelompok tertentu yang berseberangan dengan kelompok atau individu lain hingga adanya pengucilan.
Dampak Bullying dan Perlunya Pencegahan
Dengan dampak yang cukup memprihatinkan terhadap korban bullying, diperlukan pencegahan secepatnya. Berdasarkan Pasal 54 UU Nomor 35 Tahun 2014, "Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindakan kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain."
Cara Mencegah Bullying di Sekolah
Untuk mencegah bullying di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
Edukasi dan Kesadaran
Jika ada seseorang yang membully, kita harus tetap percaya diri dalam menghadapi tindakan tersebut dengan berani, menyimpan bukti bullying agar dapat dilaporkan, jangan pernah takut dalam berbicara atau melaporkan walaupun diancam oleh pelaku, tetap berbaur dengan teman-teman yang membuat kita percaya diri dan selalu berpikir positif.
Langkah-Langkah Mencegah Bullying
Dilansir dari detik.com, terdapat beberapa cara dalam mencegah terjadinya bullying yang dapat dilakukan di sekolah:
- Pendidikan Mengenai Bullying: Pihak sekolah dapat memberikan edukasi mengenai bullying dengan membuat poster bullying yang dipajang di lingkungan sekolah.
- Pelatihan Simpati dan Empati: Seluruh pihak sekolah melatih diri agar memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain untuk mendukung korban bullying melalui masa-masa sulit dan membantu mereka bangkit serta keluar dari tindakan bullying.
- Aturan dan Sanksi Tegas: Pihak sekolah dapat membuat aturan dengan sanksi tegas mengenai tindakan bullying di lingkungan sekolah seperti menetapkan prosedur penanganan yang tepat, tegas, dan adil dalam menindaklanjuti tindakan tersebut agar pelaku bullying berpikir dua kali sebelum melakukannya.
- Jalur Komunikasi Terbuka: Adanya jalur komunikasi terbuka dalam pelaporan bullying agar tindakan pelaku dapat terungkap. Sebagaimana sering terjadi, korban sering tidak berani melaporkan atas apa yang telah dialaminya.
- Gerakan Anti-Bullying: Pihak sekolah melakukan gerakan anti-bullying dengan menyebarkan pesan yang mengandung norma menentang bullying. Kegiatan tersebut dapat berupa gerakan Antibullying Day, mengadakan pentas seni, penandatanganan deklarasi anti-bullying oleh seluruh pihak sekolah, dan ide kreatif lainnya.
- Kontrol Orang Tua: Orang tua harus memiliki fungsi kontrol terhadap anak saat anak berada di kelas atau lingkungan sekolah. Di tengah kesibukan orang tua, perlu adanya inisiasi untuk memberlakukan digitalisasi sekolah melalui sistem aplikasi terpadu, seperti smart controlling system (Pantau CCTV Kelas/Sekolah Melalui Aplikasi).
Mencegah bullying di sekolah adalah upaya kolektif yang membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh warga sekolah dan orang tua. Edukasi, aturan yang jelas, dan dukungan emosional adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan anak-anak merasa aman dan dihargai di lingkungan sekolah.
Dengan adanya langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan setiap siswa dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang positif dan mendukung, tanpa rasa takut atau cemas akibat perundungan. Mari bersama-sama menciptakan sekolah yang aman dan ramah bagi semua siswa.